Skip to content

Berita Seni di New York – Cowparadenewyork

Cowparadenewyork.com Situs Kumpulan Berita Seni di New York Saat Ini

  • Home
  • Pandemik mempengaruhi Dunia Seni New York
  • Privacy Policy
February 28, 2024February 28, 2024

New York Merayakan Hari AIDS Sedunia: Menghormati Perjuangan

cowparadenewyork by Chris Porter0 comments

New York Merayakan Hari AIDS Sedunia: Menghormati Perjuangan – Setiap tahun, pada tanggal 1 Desember, dunia memperingati Hari AIDS Sedunia untuk menghormati jutaan orang yang telah terpengaruh oleh virus HIV/AIDS dan untuk memperjuangkan kesadaran tentang pencegahan, pengobatan, dan dukungan bagi mereka yang terkena dampaknya. New York City, sebagai salah satu pusat budaya dan aktivisme global, merayakan Hari AIDS Sedunia dengan berbagai acara yang bertujuan untuk mengedukasi, menginspirasi, dan merayakan keberanian komunitas yang terkena dampak.

Pameran Seni dan Pertunjukan

New York City dikenal karena keberagaman seninya, dan Hari AIDS Sedunia sering kali dihormati melalui pameran seni khusus, pertunjukan teater, konser musik, dan pertunjukan seni lainnya. Galeri-galeri seni, teater-teater, dan ruang seni lainnya di seluruh kota sering menyelenggarakan acara khusus yang mengangkat isu-isu seputar HIV/AIDS, memberikan platform bagi seniman-seniman lokal dan internasional untuk berbicara melalui karya-karya mereka.

Konferensi dan Diskusi Publik

Sebagai pusat aktivisme dan advokasi, New York City juga menjadi tuan rumah berbagai konferensi, seminar, dan diskusi publik yang berkaitan dengan HIV/AIDS selama Hari AIDS Sedunia. Para ahli kesehatan, aktivis, dan pemimpin komunitas berkumpul untuk membahas isu-isu terkini seputar HIV/AIDS, termasuk kemajuan dalam pengobatan dan pencegahan, serta tantangan yang masih dihadapi dalam memerangi pandemi ini.

Penggalangan Dana dan Penggalangan Kesadaran

Acara-acara penggalangan dana menjadi bagian penting dari perayaan Hari AIDS Sedunia di New York City. Organisasi nirlaba, yayasan, dan lembaga kesehatan masyarakat mengadakan acara-acara amal seperti gala malam, pesta kebun, dan lari amal untuk mengumpulkan dana yang diperlukan untuk mendukung program-program pencegahan, pengobatan, dan dukungan bagi mereka yang terkena dampak HIV/AIDS.

Layanan Kesehatan Gratis dan Tes HIV

Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesadaran dan aksesibilitas terhadap layanan kesehatan, berbagai organisasi kesehatan masyarakat menyelenggarakan acara layanan kesehatan gratis dan tes HIV selama Hari AIDS Sedunia. Tempat-tempat seperti klinik kesehatan komunitas, pusat kesehatan seksual, dan mobil kesehatan menyediakan layanan tes HIV, konseling, dan informasi tentang pencegahan dan pengobatan HIV/AIDS secara gratis atau dengan biaya yang terjangkau.

Acara Komemoratif dan Peringatan

Sebagai momen refleksi dan penghormatan, berbagai acara komemoratif dan peringatan diadakan di New York City untuk mengenang mereka yang telah meninggal akibat HIV/AIDS dan untuk mendukung mereka yang masih hidup dengan kondisi tersebut. Pawai lilin, upacara peringatan, dan acara doa bersama di gereja-gereja dan tempat ibadah lainnya menjadi bagian dari perayaan yang penuh makna ini.

Kampanye Sosial Media dan Edukasi Online

Dalam era digital, kampanye sosial media dan edukasi online menjadi alat yang penting dalam memperjuangkan kesadaran tentang HIV/AIDS. Berbagai organisasi dan individu menggunakan platform media sosial untuk menyebarkan informasi tentang fakta-fakta, statistik, cerita keberanian, dan pesan-pesan penting seputar HIV/AIDS. Penggunaan tagar khusus seperti

Read more
February 28, 2024February 28, 2024

Mengungkap Keindahan: 10 Galeri Seni Terbaik New York City

cowparadenewyork by Chris Porter0 comments

Mengungkap Keindahan: 10 Galeri Seni Terbaik New York City – New York City, pusat kehidupan budaya dan seni, telah lama menjadi rumah bagi berbagai galeri seni yang menampilkan karya-karya luar biasa dari seniman-seniman ternama hingga bakat-bakat muda yang sedang naik daun. Berjalan-jalan di sepanjang jalan-jalan kota ini adalah seperti menjelajahi labirin keajaiban seni, dengan setiap galeri memiliki daya tarik uniknya sendiri. Dari seni kontemporer hingga seni klasik, New York City menawarkan pengalaman seni yang tak tertandingi. Berikut adalah 10 galeri seni terbaik di New York City yang patut dikunjungi:

Museum Seni Metropolitan (The Metropolitan Museum of Art)

Merupakan salah satu galeri seni terbesar di dunia, Museum Seni Metropolitan menampilkan koleksi seni yang sangat luas dari berbagai periode dan budaya. Dari seni klasik hingga modern, pengunjung dapat menemukan karya-karya dari seniman-seniman ternama seperti Vincent van Gogh, Pablo Picasso, dan Claude Monet.

Galeri Seni Museum Guggenheim (Solomon R. Guggenheim Museum)

Galeri Seni Museum Guggenheim tidak hanya dikenal karena koleksi seni modernnya yang luar biasa, tetapi juga karena arsitektur ikonik bangunannya yang dirancang oleh Frank Lloyd Wright. Pengunjung dapat menikmati karya-karya seni kontemporer yang inovatif di dalam lingkungan yang unik dan menakjubkan.

Galeri Seni Museum Whitney (Whitney Museum of American Art)

Menampilkan karya-karya seni Amerika yang beragam, Whitney Museum adalah tempat yang sempurna untuk menjelajahi perkembangan seni kontemporer di Amerika Serikat. Dari lukisan hingga instalasi multimedia, galeri ini menampilkan karya-karya dari seniman-seniman seperti Andy Warhol, Jackson Pollock, dan Georgia O’Keeffe.

Galeri Seni The Museum of Modern Art (MoMA)

MoMA adalah rumah bagi salah satu koleksi seni modern terbesar di dunia. Dengan karya-karya dari seniman-seniman seperti Salvador Dali, Frida Kahlo, dan Mark Rothko, MoMA menawarkan pengalaman yang mendalam dalam eksplorasi seni abad ke-20.

Galeri Seni The Frick Collection

Terletak di sebuah mansion kuno yang indah di Manhattan, The Frick Collection menampilkan koleksi seni Eropa klasik yang luar biasa. Dengan karya-karya dari pelukis-pelukis terkenal seperti Rembrandt, Vermeer, dan Goya, galeri ini memberikan pengalaman yang intim dan mewah bagi para pengunjungnya.

Galeri Seni The Brooklyn Museum

Sebagai salah satu institusi seni terbesar di Brooklyn, The Brooklyn Museum menampilkan koleksi seni yang beragam dari berbagai budaya dan periode. Dari seni Afrika hingga seni modern Amerika, galeri ini menawarkan pandangan yang komprehensif tentang dunia seni.

Galeri Seni The New Museum

Terletak di Lower Manhattan, The New Museum dikenal karena dedikasinya terhadap seni kontemporer yang inovatif dan eksperimental. Dengan pameran-pameran yang selalu berubah dan program-program pendidikan yang dinamis, galeri ini menarik perhatian para penggemar seni yang ingin menjelajahi karya-karya baru dan menantang.

Galeri Seni The Morgan Library & Museum

Menggabungkan perpustakaan, museum, dan galeri seni dalam satu bangunan megah, The Morgan Library & Museum menampilkan koleksi seni dan tulisan-tulisan berharga dari berbagai periode sejarah. Pengunjung dapat menikmati lukisan-lukisan klasik, manuskrip bersejarah, dan artefak-artefak langka lainnya di dalam lingkungan yang elegan dan menenangkan.

Galeri Seni The Neue Galerie New York

Terletak di Upper East Side Manhattan, The Neue Galerie New York fokus pada seni Jerman dan Austria dari awal abad ke-20. Dikenal karena koleksi seni ekspresionis Jerman dan karya-karya dari seniman seperti Gustav Klimt dan Egon Schiele, galeri ini menawarkan pengalaman yang mendalam dalam seni Eropa modern.

Galeri Seni The Rubin Museum of Art

Merupakan salah satu galeri seni terunik di New York City, The Rubin Museum of Art menampilkan koleksi seni dan artefak dari Asia Selatan. Dari seni Tibet hingga seni Hindu, pengunjung dapat menjelajahi kekayaan budaya dan spiritualitas Asia Selatan melalui karya-karya yang indah dan menginspirasi.

Dari Museum Seni Metropolitan yang megah hingga galeri-galeri seni kontemporer yang inovatif, New York City menawarkan pengalaman seni yang tak tertandingi bagi para pengunjungnya. Melalui berbagai koleksi yang luar biasa, galeri-galeri ini memperkaya pemahaman kita tentang dunia seni dan memungkinkan kita untuk

Read more
February 28, 2024February 28, 2024

Segini Biaya Kuliah di Juilliard School New York

cowparadenewyork by Chris Porter0 comments

Segini Biaya Kuliah di Juilliard School New York – Juilliard School, sebuah institusi seni ternama yang terletak di New York City, telah lama menjadi impian banyak pelajar seni di seluruh dunia. Dikenal dengan standar keunggulan akademik dan artistiknya yang tinggi, Juilliard menawarkan pendidikan seni yang berkualitas tinggi di berbagai disiplin, mulai dari musik, tari, drama, hingga seni pertunjukan lainnya. Namun, biaya kuliah di Juilliard tidaklah murah, sehingga menjadi sebuah tantangan bagi banyak calon siswa.

Salah satu contoh

nyata dari impian ini adalah Putri Ariani, seorang pelajar berbakat dari Indonesia. Sejak kecil, Putri telah menunjukkan bakat yang luar biasa dalam seni musik, khususnya dalam permainan biola. Impiannya untuk belajar di Juilliard School telah menjadi salah satu tujuan tertinggi dalam hidupnya. Namun, kendala terbesar yang dihadapinya adalah biaya kuliah yang sangat tinggi di sekolah tersebut.

Juilliard dikenal

sebagai salah satu institusi seni terbaik di dunia, tetapi statusnya sebagai sekolah bergengsi juga membuat biaya kuliahnya menjadi sangat mahal. Biaya tahunan untuk kuliah di Juilliard mencapai ribuan dolar, dan bagi banyak keluarga, ini merupakan beban keuangan yang sangat besar. Bagi Putri dan keluarganya, biaya kuliah di Juilliard tampak seperti mimpi yang tidak mungkin terwujud.

Namun, takdir berkata lain.

Melalui berbagai upaya dan bakatnya yang luar biasa, Putri Ariani berhasil mendapatkan kesempatan yang langka: beasiswa penuh untuk belajar di Juilliard School. Berita ini menggema tidak hanya di kalangan keluarga Putri, tetapi juga di kalangan penggemar seni dan pendidikan di Indonesia. Kemenangan Putri bukan hanya sebuah prestasi pribadi, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak generasi muda yang bermimpi untuk mengejar karier di dunia seni.

Dengan diberikannya beasiswa penuh

, biaya kuliah yang sebelumnya menjadi penghalang utama bagi Putri Ariani dan keluarganya kini tidak lagi menjadi masalah. Ini membuka pintu bagi Putri untuk mengejar mimpinya tanpa terhalang oleh kendala finansial. Namun, prestasi Putri ini tidaklah hanya karena keberuntungan semata. Perjuangan dan dedikasi yang ia tunjukkan selama bertahun-tahun dalam mengembangkan bakatnya telah membuahkan hasil.

Dalam kurun waktu yang lama

, Juilliard School telah menjadi destinasi impian bagi banyak siswa seni di seluruh dunia. Prestisinya yang tak terbantahkan dalam bidang seni pertunjukan membuatnya menjadi salah satu institusi paling bergengsi di dunia. Namun, tantangan finansial seringkali menjadi penghalang bagi banyak calon siswa yang berbakat namun kurang mampu secara finansial.

Dengan diberikannya beasiswa kepada Putri Ariani, Juilliard School tidak hanya memberikan kesempatan kepada individu yang berbakat, tetapi juga menunjukkan komitmen mereka dalam mendukung keberagaman dan inklusi dalam dunia seni. Beasiswa ini bukan hanya sekadar bantuan keuangan, tetapi juga merupakan investasi dalam bakat dan potensi individu yang dapat membawa perubahan positif dalam industri seni global.

Kisah Putri Ariani adalah contoh nyata dari bagaimana impian dapat terwujud melalui dedikasi, kerja keras, dan dukungan dari orang-orang di sekitar kita. Melalui perjuangannya, Putri telah membuktikan bahwa tidak ada mimpi yang terlalu besar jika kita berani berusaha dan tidak menyerah pada rintangan yang menghadang. Kini, dengan beasiswa di tangan, Putri siap untuk memulai perjalanan barunya di Juilliard School, memperkaya dirinya dengan pengetahuan dan pengalaman baru, serta membawa semangat dan inspirasi kepada orang-orang di sekitarnya.

Read more
February 28, 2024February 28, 2024

New York Film Academy, Almamaternya Adinia Wirasti AADC

cowparadenewyork by Chris Porter0 comments

New York Film Academy, Almamaternya Adinia Wirasti AADC – New York Film Academy (NYFA) adalah salah satu lembaga pendidikan film paling bergengsi di dunia. Terletak di pusat industri film, New York City, NYFA telah menjadi tempat yang terkemuka bagi para calon sineas untuk mengejar impian mereka dalam industri film. Salah satu alumni terkenal dari NYFA adalah Adinia Wirasti, seorang aktris Indonesia yang terkenal karena perannya dalam film yang ikonik, Ada Apa Dengan Cinta (AADC). Dalam artikel ini, kita akan mengungkap lebih dalam tentang New York Film Academy, peranannya dalam mengembangkan bakat di dunia film, serta pengalaman Adinia Wirasti sebagai alumninya.

Sejarah dan Prestasi New York Film Academy

New York Film Academy didirikan pada tahun 1992 oleh Jerry Sherlock, seorang pengusaha film yang memiliki kecintaan yang mendalam pada seni perfilman. Sejak didirikan, NYFA telah berkembang pesat dan menjadi salah satu lembaga pendidikan film terkemuka di dunia. Dengan fokus pada pembelajaran praktis dan pengalaman langsung di industri, NYFA telah menghasilkan ribuan alumni yang sukses di berbagai bidang dalam industri film, termasuk pembuatan film, televisi, dan media digital.

Program Pendidikan di NYFA

NYFA menawarkan berbagai program pendidikan dalam bidang film, televisi, akting, dan produksi media. Program-program ini dirancang untuk memberikan siswa pengalaman praktis dan keterampilan teknis yang diperlukan untuk berhasil dalam industri yang kompetitif ini. Dengan fokus pada pembelajaran langsung di lapangan, siswa NYFA memiliki kesempatan untuk terlibat dalam pembuatan film, mempelajari teknik akting, dan mengembangkan portofolio mereka di bawah bimbingan instruktur yang berpengalaman.

Pengalaman Belajar di NYFA

Pengalaman belajar di NYFA sangat berbeda dari institusi pendidikan tradisional. Para siswa tidak hanya belajar teori dan konsep, tetapi mereka juga terlibat secara aktif dalam produksi film, proyek-proyek akting, dan pengembangan karya-karya kreatif mereka sendiri. Dengan fasilitas modern dan peralatan teknologi terbaru, siswa NYFA memiliki akses ke lingkungan yang mendukung dan inspiratif untuk mengeksplorasi bakat mereka dalam dunia film.

Peran NYFA dalam Mengembangkan Bakat

NYFA memainkan peran penting dalam mengembangkan bakat-bakat muda di dunia film. Melalui pendekatan praktis dan kolaboratif, lembaga ini membantu siswa untuk mengeksplorasi minat mereka, mengasah keterampilan mereka, dan mempersiapkan mereka untuk sukses dalam karir di industri film. Para siswa dilatih oleh profesional industri yang berpengalaman dan memiliki akses ke sumber daya yang memungkinkan mereka untuk mengembangkan karya-karya kreatif mereka dengan kebebasan dan kreativitas.

Adinia Wirasti: Perjalanan Sebagai Alumnus NYFA

Adinia Wirasti adalah seorang aktris Indonesia yang dikenal luas atas perannya dalam film Ada Apa Dengan Cinta (AADC). Sebelum menjadi bintang terkenal di Indonesia, Adinia menghadiri New York Film Academy untuk mengejar impian aktingnya. Pengalaman Adinia di NYFA membantu membentuknya sebagai seorang aktris yang berbakat dan berpengalaman. Melalui kursus-kursus yang dia ambil dan proyek-proyek yang dia kerjakan di NYFA, Adinia mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang dia butuhkan untuk memulai karirnya di industri film.

Dampak NYFA dalam Karir Adinia Wirasti

Setelah lulus dari NYFA, Adinia Wirasti kembali ke Indonesia dan segera mulai bekerja dalam industri film. Peran-peran yang dia perankan dalam berbagai film dan serial televisi membuktikan bakat dan dedikasinya sebagai seorang aktris. Namun, peran yang membawa namanya ke panggung kejayaan adalah perannya sebagai Tita dalam film Ada Apa Dengan Cinta (AADC). Film ini menjadi salah satu film terkenal di Indonesia dan membawa Adinia ke puncak ketenaran.

Pesona NYFA bagi Bakat-Bakat Muda

NYFA tetap menjadi tujuan yang menarik bagi bakat-bakat muda di dunia film. Dengan reputasinya yang kuat, fokus pada pembelajaran praktis, dan jaringan alumni yang luas, NYFA menawarkan kesempatan yang tak tertandingi bagi mereka yang bercita-cita untuk sukses dalam industri film. Siswa-siswa dari berbagai belahan dunia datang ke NYFA dengan impian mereka, dan banyak dari mereka meraih kesuksesan setelah lulus.

Kesimpulan

New York Film Academy adalah tempat yang luar biasa bagi para pecinta film dan bakat-bakat muda di industri ini. Dengan pendekatan praktis, pengajaran yang berkualitas, dan lingkungan yang mendukung, NYFA membantu membentuk generasi baru sineas yang akan membawa inovasi dan kreativitas ke dunia film. Dan untuk Adinia Wirasti, NYFA adalah tempat di mana dia menemukan panggilannya dalam seni akting dan memulai perjalanan menuju kesuksesan yang gemilang.

Read more
February 28, 2024February 28, 2024

Mengenal Lebih Dekat Juilliard School, Sekolah Peraih Oscar

cowparadenewyork by Chris Porter0 comments

Mengenal Lebih Dekat Juilliard School, Sekolah Peraih Oscar – The Juilliard School, yang terletak di New York City, adalah salah satu lembaga pendidikan seni paling bergengsi di dunia. Terkenal karena program musik klasiknya yang luar biasa, Juilliard juga menawarkan pendidikan di bidang tari, drama, dan musik modern. Tetapi, apa yang membuat Juilliard begitu istimewa? Mengapa banyak peraih Oscar berasal dari sini? Dan mengapa Putri Ariani memilih kampus seni yang begitu terkenal ini? Mari kita telusuri lebih lanjut dalam artikel ini.

Sejarah dan Prestasi

The Juilliard School didirikan pada tahun 1905 dengan nama Institut Seni Muzik Juilliard oleh Dr. Frank Damrosch, seorang direktur musik yang bercita-cita tinggi. Sejak itu, Juilliard telah menjadi pusat keunggulan seni yang diakui secara global. Para alumni terkenalnya termasuk legenda musik klasik seperti Leonard Bernstein, Yo-Yo Ma, dan Lang Lang, serta bintang-bintang Broadway dan perfilman yang memenangkan Oscar seperti Robin Williams, Jessica Chastain, dan Viola Davis.

Program Pendidikan

Juilliard menawarkan berbagai program pendidikan di bidang musik, tari, dan drama. Program musik klasiknya dikenal di seluruh dunia karena kualitasnya yang tinggi dan fokusnya pada teknik dan interpretasi. Di sisi lain, program drama dan tari Juilliard menempa bakat-bakat baru dalam bidang seni pertunjukan. Para siswa diberikan pelatihan intensif dalam keterampilan teknis mereka, sementara juga didorong untuk mengeksplorasi kreativitas dan ekspresi pribadi mereka.

Fasilitas dan Lingkungan Belajar

Juilliard memiliki fasilitas terbaik yang mendukung perkembangan siswa-siswa mereka. Gedung utamanya terletak di Lincoln Center for the Performing Arts, yang juga menjadi rumah bagi New York Philharmonic, Metropolitan Opera, dan New York City Ballet. Siswa-siswa Juilliard memiliki akses ke studio tari, ruang praktik musik, auditorium, dan perpustakaan seni pertunjukan yang luar biasa. Lingkungan belajar yang kreatif dan inspiratif di sekitar Lincoln Center juga menjadi sumber inspirasi bagi para siswa dalam mengejar ambisi seni mereka.

Mentorship dan Kolaborasi

Salah satu hal yang membedakan Juilliard adalah hubungan yang erat antara siswa dan fakultas. Para siswa menerima bimbingan pribadi dari para profesional yang berpengalaman dalam bidang seni mereka. Ini menciptakan lingkungan belajar yang kolaboratif dan mendukung, di mana siswa didorong untuk mengembangkan bakat mereka sambil mendapatkan wawasan dari para ahli. Kolaborasi antara siswa dari berbagai disiplin seni juga diperhatikan, memperkaya pengalaman belajar mereka.

Proses Seleksi yang Ketat

Masuk ke Juilliard tidaklah mudah. Proses seleksi yang ketat menjamin bahwa hanya bakat terbaik yang diterima. Calon siswa harus melewati serangkaian audisi dan wawancara yang menantang, di mana mereka harus menunjukkan keterampilan teknis dan potensi artistik mereka. Ini memastikan bahwa hanya mereka yang memiliki komitmen dan dedikasi yang kuat terhadap seni yang diterima di Juilliard.

Pengalaman Putri Ariani di Juilliard

Putri Ariani, seorang seniman muda yang bercita-cita tinggi dari Indonesia, memilih Juilliard sebagai tempat untuk mengejar impian seninya. Terpesona oleh reputasi sekolah dan fasilitasnya yang luar biasa, Putri merasa bahwa Juilliard adalah tempat yang sempurna untuk mengembangkan bakatnya dalam seni pertunjukan. Dia menjalani proses seleksi yang ketat dan akhirnya diterima di program musik klasik.

Di Juilliard, Putri merasakan lingkungan belajar yang mendalam dan mendukung. Dia mendapat kesempatan untuk belajar dari para profesor terkemuka dan berkolaborasi dengan siswa-siswa berbakat dari seluruh dunia. Melalui pengalaman ini, Putri tumbuh sebagai seorang seniman dan menemukan identitas artistiknya sendiri. Dia juga terinspirasi oleh alumni-alumni Juilliard yang sukses dan bermotivasi untuk mengejar karir seni yang gemilang.

Kesimpulan

The Juilliard School adalah tempat magis di mana bakat-bakat terbaik dari seluruh dunia berkumpul untuk mengejar impian seni mereka. Dengan program pendidikan yang unggul, fasilitas terbaik, dan lingkungan belajar yang kreatif, Juilliard telah menghasilkan para seniman terbaik di dunia dalam berbagai bidang seni pertunjukan. Melalui dedikasi, kerja keras, dan inspirasi, para siswa Juilliard membuktikan bahwa impian seni mereka dapat menjadi kenyataan. Dan bagi Putri Ariani, Juilliard adalah tempat di mana impian seninya mulai terwujud.

Read more
February 28, 2024February 28, 2024

New York peringati Hari AIDS Sedunia dengan berbagai acara

cowparadenewyork by Chris Porter0 comments

New York peringati Hari AIDS Sedunia dengan berbagai acara – Setiap tahun, pada tanggal 1 Desember, dunia merayakan Hari AIDS Sedunia untuk mengingat jutaan orang yang telah meninggal karena penyakit ini, meningkatkan kesadaran tentang AIDS, dan menunjukkan dukungan kepada mereka yang hidup dengan HIV. New York, sebagai salah satu pusat kebudayaan dan aktivisme global, memainkan peran penting dalam peringatan ini. Melalui berbagai acara, pameran, dan kegiatan lainnya, kota ini memperingati Hari AIDS Sedunia dengan cara yang menghormati masa lalu, mencerahkan masa sekarang, dan memberdayakan masa depan.

Mengenang Masa Lalu: Memorial dan Peringatan

Peringatan Hari AIDS Sedunia di New York dimulai dengan mengenang mereka yang telah meninggal karena AIDS. Berbagai upacara peringatan diadakan di seluruh kota, mulai dari pertemuan kecil di komunitas lokal hingga acara besar di tempat-tempat seperti Central Park atau Lincoln Center. Upacara ini mencakup momen pengheningan, pameran seni, dan ceramah yang menghormati kenangan orang-orang yang telah berjuang melawan penyakit ini.

Mencerahkan Masa Kini: Kesadaran dan Pendidikan

Salah satu tujuan utama Hari AIDS Sedunia adalah meningkatkan kesadaran tentang HIV/AIDS dan menyebarkan informasi tentang pencegahan, pengobatan, dan dukungan kepada mereka yang hidup dengan HIV. Di New York, berbagai acara pendidikan dan kampanye kesadaran diadakan di seluruh kota. Mulai dari pameran seni hingga diskusi panel dan pertunjukan panggung, berbagai bentuk media digunakan untuk menyebarkan pesan penting tentang HIV/AIDS kepada masyarakat.

Memberdayakan Masa Depan: Penggalangan Dana dan Aksi Sosial

Selain memperingati dan meningkatkan kesadaran, Hari AIDS Sedunia di New York juga menjadi kesempatan untuk menggalang dana bagi organisasi dan program yang bekerja dalam pencegahan, pengobatan, dan dukungan terhadap HIV/AIDS. Acara penggalangan dana diadakan di berbagai tempat di kota, termasuk gala amal, lelang seni, konser amal, dan banyak lagi. Pendapatan dari acara-acara ini digunakan untuk mendukung program-program penting seperti uji coba HIV gratis, layanan konseling, dan bantuan medis bagi mereka yang membutuhkan.

Acara Puncak di New York

Sebagai kota yang merayakan Hari AIDS Sedunia dengan semangat yang besar, New York menampilkan acara-acara puncak yang menarik perhatian publik. Salah satu acara yang paling terkenal adalah pawai obor AIDS yang diadakan di sepanjang Fifth Avenue. Diiringi oleh musik, tarian, dan seni pertunjukan lainnya, pawai ini menjadi momen penting untuk bersatu dan menunjukkan dukungan kepada mereka yang hidup dengan HIV/AIDS.

Selain itu, berbagai pertunjukan seni, konser amal, dan pameran khusus juga diadakan di berbagai tempat di kota. Museum, teater, galeri seni, dan ruang acara lainnya membuka pintu mereka untuk menyambut acara-acara yang memperingati Hari AIDS Sedunia dan menyatukan komunitas dalam semangat solidaritas dan harapan.

Dukungan dari Komunitas dan Tokoh Terkenal

Peringatan Hari AIDS Sedunia di New York juga mendapat dukungan yang luas dari berbagai pihak, termasuk komunitas lokal, organisasi nirlaba, dan tokoh terkenal. Selebriti, tokoh politik, dan pemimpin masyarakat turut ambil bagian dalam acara-acara tersebut, memberikan suara mereka untuk meningkatkan kesadaran dan dukungan terhadap perjuangan melawan HIV/AIDS.

Meningkatkan Akses Terhadap Layanan Kesehatan

Selain merayakan dan meningkatkan kesadaran, Hari AIDS Sedunia juga menjadi kesempatan untuk menyoroti isu-isu yang berkaitan dengan akses terhadap layanan kesehatan bagi mereka yang hidup dengan HIV/AIDS. Di New York, berbagai organisasi kesehatan dan pelayanan sosial menyelenggarakan acara dan program khusus untuk menawarkan uji coba HIV gratis, konseling, pengobatan, dan dukungan kepada mereka yang membutuhkannya.

Membangun Masa Depan yang Lebih Baik

Di tengah semua peringatan, acara, dan aktivitas, pesan utama Hari AIDS Sedunia di New York adalah tentang membangun masa depan yang lebih baik bagi mereka yang hidup dengan HIV/AIDS. Melalui solidaritas, kesadaran, dan tindakan nyata, komunitas New York berkomitmen untuk melawan stigma, memperkuat dukungan, dan mencari solusi untuk mengakhiri pandemi HIV/AIDS sekali dan untuk selamanya.

Kesimpulan

Hari AIDS Sedunia di New York adalah momen yang penting untuk mengingat, mencerahkan, dan memberdayakan. Dari upacara peringatan hingga acara penggalangan dana, dari pawai obor hingga konser amal, kota ini menunjukkan komitmen dan semangatnya dalam memerangi HIV/AIDS. Melalui solidaritas, kesadaran, dan tindakan nyata, New York bersama-sama membangun masa depan yang lebih baik bagi mereka yang hidup dengan HIV/AIDS, dengan harapan bahwa suatu hari nanti, kita dapat mengakhiri pandemi ini untuk selamanya.

Read more
February 28, 2024February 28, 2024

Museum di New York pamerkan karya seni yang dibuat stafnya

cowparadenewyork by Chris Porter0 comments

Museum di New York pamerkan karya seni yang dibuat stafnya – Museum sering kali dianggap sebagai tempat yang memamerkan karya seni dari seniman terkenal dan koleksi yang berharga secara historis. Namun, Museum of Modern Art (MoMA) di New York telah memperkenalkan pendekatan yang unik dengan memamerkan karya seni yang dibuat oleh stafnya sendiri. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi fenomena ini, apa yang mendorong museum untuk mengambil langkah ini, dan dampaknya terhadap komunitas seni dan staf museum itu sendiri.

Ekspresi Kreatif dalam Museum

Museum telah lama menjadi pusat untuk seni dan ekspresi kreatif. Mereka tidak hanya menyajikan karya seni untuk dinikmati oleh pengunjung, tetapi juga berperan sebagai wadah untuk menginspirasi dan mendukung pengembangan seniman-seniman baru. Namun, di balik koleksi seni yang spektakuler, staf museum juga memiliki bakat seni mereka sendiri yang sering terlupakan.

MoMA: Pusat Karya Seni Kreatif

MoMA di New York adalah salah satu museum seni terkemuka di dunia, dikenal karena koleksinya yang kaya dan program-programnya yang inovatif. Namun, MoMA juga memiliki kebijakan yang unik yang memungkinkan stafnya untuk mengekspresikan kreativitas mereka sendiri melalui karya seni. Hal ini mencerminkan komitmen MoMA untuk mendukung pengembangan kreativitas dan ekspresi pribadi di antara stafnya.

Mendorong Kreativitas di Antara Staf

Keputusan MoMA untuk memamerkan karya seni yang dibuat oleh stafnya sendiri adalah cara untuk mendorong kreativitas di antara anggota timnya. Ini memberikan kesempatan bagi staf dari berbagai departemen dan latar belakang untuk mengekspresikan diri mereka sendiri melalui medium seni yang mereka pilih, baik itu lukisan, fotografi, patung, atau karya seni media lainnya.

Pameran Karya Seni Staf

Setiap tahun, MoMA menyelenggarakan pameran khusus yang menampilkan karya seni yang dibuat oleh stafnya. Pameran ini memberikan platform bagi staf untuk memamerkan karya-karya mereka di ruang yang terhormat dan diakses oleh ribuan pengunjung museum setiap hari. Ini juga memberikan kesempatan bagi staf untuk berbagi cerita di balik karya-karya mereka dan berinteraksi dengan publik secara langsung.

Dampak pada Komunitas Seni

Inisiatif seperti ini memiliki dampak yang signifikan pada komunitas seni dan budaya. Pertama, itu memberikan pengakuan yang pantas bagi kreativitas dan bakat seni di antara staf museum yang sering kali terlupakan. Kedua, itu menginspirasi dan mendorong staf lainnya untuk mengekspresikan diri mereka sendiri melalui seni, menciptakan lingkungan yang kreatif dan mendukung di dalam museum.

Memberdayakan Staf Museum

Pameran karya seni staf juga merupakan bentuk pemberdayaan bagi anggota tim museum. Ini menunjukkan bahwa MoMA menghargai bakat dan minat kreatif stafnya, dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk tampil di panggung yang lebih besar. Ini dapat meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi staf, serta memperkuat ikatan antara mereka.

Menciptakan Hubungan dengan Publik

Pameran karya seni staf juga memungkinkan museum untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan publik. Pengunjung memiliki kesempatan untuk melihat sisi lain dari museum, dan terhubung dengan staf secara pribadi melalui karya seni mereka. Ini dapat menciptakan pengalaman museum yang lebih berarti dan memperluas pemahaman tentang berbagai bakat dan minat yang ada di dalam museum.

Merayakan Keragaman Kreatif

Inisiatif seperti pameran karya seni staf memungkinkan MoMA untuk merayakan keragaman kreatif di antara stafnya. Dengan menampilkan berbagai jenis karya seni dari berbagai individu, museum menunjukkan komitmen mereka untuk mempromosikan inklusivitas dan mendorong perspektif yang berbeda dalam ekspresi seni.

Kesimpulan

Pameran karya seni staf di MoMA adalah contoh yang menginspirasi tentang bagaimana museum dapat mendukung kreativitas dan ekspresi pribadi di antara stafnya. Langkah ini tidak hanya memberdayakan staf untuk mengekspresikan diri mereka sendiri melalui seni, tetapi juga memperkuat hubungan antara museum dan publik. Dengan merayakan keragaman kreatif di antara stafnya, MoMA menegaskan bahwa seni adalah hak bagi semua orang, tidak peduli latar belakang atau profesi mereka.

Read more
Peraturan Rumah Lelang Dicabut di New York Bagi Pasar Seni
June 7, 2022March 30, 2023

Peraturan Rumah Lelang Dicabut di New York Bagi Pasar Seni

cowparadenewyork by Chris Porter0 comments

Peraturan Rumah Lelang Dicabut di New York Bagi Pasar Seni – Rumah mengatakan mereka tidak akan mengubah praktik mereka, tetapi langkah itu bisa berarti penawaran dan jaminan yang lebih buram

Peraturan Rumah Lelang Dicabut di New York Bagi Pasar Seni

Dewan Kota New York baru-baru ini memberlakukan serangkaian langkah deregulasi yang menghilangkan peraturan pemerintah tentang industri lelang, di antara bisnis lainnya. Apakah ini akan membantu atau membingungkan kolektor tidak pasti, tetapi mungkin secara mendasar mengubah cara rumah lelang besar dan kecil melakukan bisnis di pasar seni New York yang bernilai miliaran dolar.

Langkah-langkah deregulasi ini termasuk menghilangkan persyaratan untuk rumah lelang yang harus dilisensikan oleh kota; kewajiban juru lelang untuk mengungkapkan jaminan atas pekerjaan yang diberikan oleh rumah lelang atau “penawaran yang tidak dapat dibatalkan” pihak ketiga; dan bahwa tidak ada penawaran lelang disebut “penawaran lampu gantung” naik di atas harga minimum atau cadangan pengirim.

Peraturan yang berlaku sejak tahun 1980-an juga mewajibkan kontrak tertulis dengan pengirim untuk mengungkapkan semua biaya dan, demi keuntungan pembeli, bahwa pengirim menjamin hak milik kepada “pembeli akhir”. Selain itu, rumah lelang diharuskan menyimpan catatan tertulis tentang lelang selama enam tahun jika timbul pertanyaan tentang atribusi dan judul.

Tindakan dewan kota, yang tidak diminta atau dilobi oleh industri lelang, telah membuat khawatir banyak pemain di dunia seni, yang khawatir bahwa aturan jalan untuk pasar lelang diubah tanpa pemberitahuan.

“Sistem lelang bertumpu pada kepercayaan pembeli dan penjual bahwa rumah lelang bermain sesuai aturan,” kata Thomas C. Danziger, mitra di firma hukum Manhattan Danziger, Danziger & Muro, yang berspesialisasi dalam transaksi lelang. “Tanpa peraturan yang berlaku, orang mungkin kehilangan kepercayaan pada integritas pasar lelang New York.”

Leila Amineddoleh, seorang pengacara yang mengkhususkan diri dalam seni di New York, menggambarkan tindakan dewan kota sebagai “mengejutkan”. “Selama bertahun-tahun, orang-orang telah menyerukan regulasi pasar seni yang lebih besar, tidak lebih sedikit,” katanya. “Jika saya pembeli, saya ingin tahu tentang kepemilikan rumah lelang atas sebuah karya.

Tidak hanya itu akan mempengaruhi lot yang akan dijual, tetapi juga bisa mempengaruhi bagaimana balai lelang memasarkan pekerjaan lainnya selama penjualan yang sama.”

Pencabutan peraturan tersebut mulai berlaku pada 10 April (kecuali penghapusan persyaratan perizinan rumah lelang, yang mulai berlaku bulan ini) dan dimaksudkan untuk membantu berbagai usaha kecil yang diyakini terkena dampak negatif dari Covid-19 pandemi, termasuk arkade video, binatu, dan agen persewaan mobil. Mengapa rumah lelang termasuk dalam kelompok ini tidak jelas.

Permintaan komentar dari anggota dewan kota, serta Departemen Urusan Konsumen Kota New York, yang mengawasi bidang lelang, tidak dijawab.

Salah satu peraturan yang sekarang telah hilang, sebuah peraturan Departemen Urusan Konsumen yang mulai berlaku pada tahun 1987, mengizinkan seorang juru lelang untuk menawar harga lot ke harga cadangan jumlah yang tidak disebutkan di bawah yang mana pengirim tidak akan menjual lot tersebut.

Namun, rumah lelang diminta untuk mengungkapkan praktik ini. Pernyataan kondisi penjualan Sotheby baru-baru ini, misalnya, mengatakan, “Pelelang berhak mengajukan penawaran berturut-turut atau mengajukan penawaran sebagai tanggapan atas penawaran lain atas nama penjual hingga cadangan yang ditempatkan di lot, meskipun juru lelang tidak akan menunjukkan selama pelelangan bahwa dia mengajukan penawaran semacam itu atas nama penjual.”

Setelah penawaran mencapai harga cadangan lot, undang-undang menyatakan, “lelang tidak boleh menawar atas nama pengirim”. Tanpa perlindungan ini,

Peraturan Rumah Lelang Dicabut di New York Bagi Pasar Seni

Praktek-praktek lain yang sebagian terungkap saat ini tetapi dapat menjadi sepenuhnya dikaburkan adalah jaminan perjanjian antara juru lelang dan pengirim barang yang menjanjikan bahwa, jika suatu barang tidak terjual setidaknya dengan jumlah minimum yang telah ditentukan sebelumnya,

balai lelang itu sendiri atau sepertiga pihak akan membeli objek dan biaya atau diskon yang ditawarkan kepada penjamin tertentu jika harga jual akhir melebihi jumlah yang dijamin. Saat ini, tindakan ini diberitahukan kepada penawar dalam katalog penjualan.

Read more
Seniman Menggambarkan Budaya Protes yang Tumbuh di New York
June 24, 2021March 30, 2023

Seniman Menggambarkan Budaya Protes yang Tumbuh di New York

cowparadenewyork by Chris Porter0 comments

Seniman Menggambarkan Budaya Protes yang Tumbuh di New York – Pekerja seni New York tidak asing dengan class warfare. Dalam industri elite cliques dan hierarki, hanya sedikit yang benar-benar dapat mengadvokasi perubahan radikal dari dalam. Banyak institusi yang pernah menawarkan karir yang menjanjikan telah terungkap karena motif mereka yang serakah dan tidak sesuai dengan norma.

Seniman Menggambarkan Budaya Protes yang Tumbuh di New York

Dengan demikian, para seniman berpaling dari upah rendah dan pelecehan profesional, dengan fokus pada aksi langsung. Sejak 2016, para aktivis muda telah meremajakan tradisi feminisme sosialis dan anarkisme dalam seni publik. Bekerja sebagian besar di luar galeri, mereka bebas secara terbuka mengkritik aliansi kapitalisme, patriarki, dan pemerintah.

Berfungsi sebagai instruksi dan estetika, karya seni politik kiri menghubungkan perjuangan komunitas yang kurang mampu dengan struktur yang menjaga mereka di tempat mereka. Seniman mempopulerkan karyanya melalui media digital sebagai materi protes.

Ketika politik kiri berintegrasi ke dalam arus utama, seniman menunjukkan bagaimana faktor kelas menjadi diskriminasi rasial dan perampasan budaya. Aktivis dari semua latar belakang muncul dengan mawar merah pada tanda dan literatur yang disebarluaskan oleh Sosialis Demokrat Amerika dan banyak kelompok kerja mereka.

Akun Twitter untuk Komite Desain Nasional DSA dan Artis untuk Bernie menampilkan seniman yang sedang berkembang seperti Leah Romero, yang lukisan mininya menempatkan pekerja migran di halaman Gedung Putih. Desain lain oleh Shira Kresch mengerjakan ulang poster karya Shepard Fairey, yang dikenal mengomodifikasi seni dekolonial, dengan frasa “No War but Class War.”

DSA juga mempromosikan karya seni yang terinspirasi oleh kampanye kandidat yang didukung, seperti Perwakilan Alexandria Ocasio-Cortez dan Senator Bernie Sanders. Dalam potret baru-baru ini, Molly Crabapple menunjukkan Sanders dengan kepalan tangan terangkat dan rambut berserakan.

Teks Yiddish berbunyi “Bernie berjuang untuk kita. Mari kita berjuang untuk Bernie.” Dalam sebuah ilustrasi yang mempromosikan Green New Deal, Crabapple memvisualisasikan masa depan perempuan imigran yang bekerja di serikat pekerja di industri yang berkelanjutan.

Sementara politik elektoral menawarkan sedikit lebih dari representasi dalam struktur yang ada, organisasi seperti Decolonize This Place (DTP) mengecam praktik peminggiran museum dan organisasi nirlaba sambil menyerukan reformasi seperti angkutan gratis dan penghapusan polisi.

Karya seni yang penuh warna dan menantang muncul di poster untuk demonstrasi mendatang, yang terbaru #FTP3 #J31. Seniman anonim menampilkan karya-karya ini di halte bus dan stasiun kereta bawah tanah, sering kali memadukannya dengan tanda dan panel dinding.

DTP secara teratur menampilkan artis New York yang sedang naik daun di media sosial. Salah satu contoh, ilustrasi multi-panel oleh Reed Hexamer, merinci bagaimana penumpang MTA dapat membela para tunawisma dari gangguan polisi.

Hexamer menggambarkan pemandangan yang akrab bagi setiap pengendara kereta bawah tanah, dari 5 kereta yang penuh sesak menuju Union Square hingga cakrawala Manhattan saat matahari terbenam, dalam nuansa biru, hijau, kuning, dan merah. Gelembung teks merinci penyebab sistemik tunawisma, kiat untuk mengidentifikasi petugas, dan saluran bantuan untuk melaporkan penyalahgunaan.

Beberapa seniman mendapat pengaruh dari majalah sosialis abad ke-20 seperti The Liberator, The Masses, dan Birth Control Review. Ilustrasi monokromatik Colleen Tighe muncul dalam promosi untuk organisasi politik, buku, situs web, dan media lainnya. Dia desain untuk 40 tahun Catatan Buruh fitur seorang wanita menarik kembali ketapel lebih kerumunan striker.

Dalam hitam-putih desain untuk podcast Season dari Pelacur, dia menggambarkan seorang wanita trans telanjang mengenakan mahkota mawar, memegang sabit dan melihat bintang.

JB Brager menerapkan bahasa dan visual dari gerakan queer sebelumnya ke isu-isu kontemporer. Ilustrasi mereka ‘Mones Not Drones mempromosikan realokasi anggaran militer untuk perawatan kesehatan transgender.

Karya lain menunjukkan seorang wanita berlekuk sedang menendang sekaleng gas air mata Safariland di bawah slogan “Kami Menyukai Queers Kami Keluar dari Seragam,” dipinjam dari zine 1992 oleh Lesbian and Gays Against Intervention. Ungkapan “Reclaim Pride” muncul di keduanya, mengacu pada kapitalisme pelangi WorldPride.

Faktor kesehatan dan kebugaran menjadi aktivisme baik secara individu maupun kolektif. Dalam panduan kekuatan dan pengkondisian, penulis Mila P dan seniman Eros Dervishi menjelaskan dan mendemonstrasikan berbagai peregangan dan metode pernapasan untuk pemberontak. Tubuh yang tidak sesuai gender muncul dalam topeng ski oranye di samping gambar protes dan penghormatan kepada rekan-rekan yang telah meninggal.

Dirilis oleh Inhabit, sebuah platform online dan penerbit yang menekankan keterampilan praktis untuk melawan monopoli perusahaan dan perubahan iklim, panduan ini menarik garis batas antara otonomi individu dan kolaborasi untuk melawan penindasan.

Penyelenggara dan pendidik Mariame Kaba secara berkala memposting zine seni, puisi, dan prosa gratis di blog Prison Culture. Dalam Lifeline Zine, dia menjalin kutipan inspirasional dari penulis terkenal dengan surat dan seni oleh tahanan New York.

Seniman Menggambarkan Budaya Protes yang Tumbuh di New York

Sebuah puisi karya Izumi Shikibu muncul di samping lukisan The Roads karya Joanne Armour, seorang narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Bedford Hills, yang memiliki garis-garis warna-warni yang mengalir seperti bulu burung yang eksotis.

Penjajaran ini terasa tepat sebagai penjumlahan dari tujuan kiri baru untuk seni politik: untuk mengangkat suara-suara yang tidak terdengar, yang telah lama dibungkam oleh keserakahan dan kekerasan, dengan citra dan simbolisme yang dapat diakses oleh semua orang.

Read more
Seni dan Aktivisme Online di Tengah Pandemi
June 24, 2021March 30, 2023

Seni dan Aktivisme Online di Tengah Pandemi

cowparadenewyork by Chris Porter0 comments

Seni dan Aktivisme Online di Tengah Pandemi – Selama pandemi COVID-19, mengatur protes dan gerakan politik di jalan-jalan terbukti menantang karena perintah jarak sosial.

Seni dan Aktivisme Online di Tengah Pandemi

Kampanye di seluruh dunia seperti gerakan #ClimateStrike yang diprakarsai oleh Greta Thunberg telah bergerak secara online melalui penggunaan media sosial. Gerakan tersebut kini berubah menjadi #ClimateStrikeOnline, di mana ratusan postingan media sosial mengalir setiap minggunya.

Poster artistik di Twitter dan koreografi tari di TikTok telah membantu meningkatkan daya tarik gerakan di kalangan anak muda di seluruh dunia dan melanjutkannya dengan cara yang lebih ringan.

Keberlanjutan gerakan ini dan kemampuannya untuk memikat penonton menunjukkan pendekatan artistik semacam ini dapat menjadi media yang bagus untuk aktivisme di ruang digital.

Aktivisme seni secara tradisional dilakukan secara offline di era pra-media sosial menggabungkan kapasitas kreatif dan emosional seni dengan perencanaan strategis para aktivis untuk mendorong perubahan yang berarti dalam masyarakat secara online.

Ketiga contoh ini menyoroti bagaimana seni digital dapat membantu memicu dan mempertahankan keterlibatan politik saat bergerak online di tengah pandemi.

Membangkitkan emosi untuk membangun partisipasi politik

Aktivisme seni digital memiliki kekuatan untuk membantu orang menyalurkan penderitaan, trauma, atau kemarahan mereka ke dalam pesan persuasif.

Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa ini dapat membantu meningkatkan keterlibatan masyarakat dan partisipasi politik dari advokasi hak asasi manusia hingga kampanye melawan diskriminasi dan ketidaksetaraan ekonomi.

Danielle Coke yang berusia dua puluh lima tahun dari Atlanta, misalnya, adalah seorang ilustrator yang memposting gambar digital di Instagram untuk mengadvokasi isu-isu penting seperti mengakhiri rasisme sistemik.

Meskipun dia telah mengkritik orang-orang karena tidak memujinya dengan tepat , karyanya telah dikutip dan dibagikan oleh banyak orang dan untuk mendukung sejumlah gerakan politik seperti #BlackLivesMatter.

Misalnya, beberapa karya seni yang dia ciptakan membahas kasus Ahmaud Arbery dan George Floyd dua warga Afrika-Amerika yang dibunuh oleh polisi setempat pada kesempatan terpisah. Karya seni ini telah digunakan oleh ribuan orang untuk menyuarakan kemarahan terhadap rasisme institusional dalam sistem penegakan hukum Amerika.

Poster ikonik “balerina dan banteng” adalah contoh lain.

Karya seni, yang dibuat oleh Micah White melalui majalah anti-konsumerisme Adbusters, memainkan peran penting dalam membantu memprakarsai gerakan Occupy Wall Street.

Poster itu kontras dengan gambar patung Wall Street Bull dimaksudkan untuk melambangkan dinamika kapitalisme dengan “zen stillness” seorang balerina.

Rincian ini, bersama dengan sosok terselubung di latar belakang poster membantu membangkitkan rasa takut dan berbagi urgensi mengenai keadaan ketidaksetaraan ekonomi negara. Ini membantu mendorong beberapa orang untuk berpartisipasi, atau setidaknya menyadari, gerakan #OccupyWallStreet.

The New York Times mencatat dalam sebuah artikel bahwa meskipun majalah itu melalui posternya tidak memunculkan rasa frustrasi yang dirasakan oleh para pengunjuk rasa gerakan tersebut, hal itu secara signifikan membentuk merek estetika gerakan tersebut.

Mempertahankan kompleksitas pertunjukan teater

Pandemi COVID-19 telah menyebabkan banyak gerakan seni bermigrasi ke ruang digital.

Salah satu contohnya adalah “Conexion: Seni dan Aktivisme di Oaxaca”. Awalnya direncanakan sebagai pameran di Newcomb Art Museum di Louisiana, Amerika Serikat, Conexion Oaxaca adalah pameran digital interaktif oleh mahasiswa Studi Amerika Latin.

Pameran digital ini menyoroti isu-isu seperti kekerasan berbasis gender, akses ke pendidikan, pemisahan keluarga, dan ketimpangan ekonomi.

Karena pandemi, pameran telah berubah menjadi situs web yang sepenuhnya interaktif yang memandu pemirsa melalui empat tema yang dapat dinavigasi yang berisi majalah, seni quilted, dan film dokumenter.

Namun, itu tidak selalu mudah.

Praktik pementasan pameran seni rupa online pernah dikritik karena kekurangan apa yang disebut oleh filsuf Jerman Walter Benjamin sebagai “aura keaslian” – pengalaman indrawi yang dihasilkan dari sebuah karya seni yang hadir secara unik dalam ruang dan waktu.

Namun, pertumbuhan media sosial telah membantu pameran online memenuhi prinsip-prinsip dasar seni; bahwa itu harus terlihat, serbaguna, sugestif dan menular.

Bahkan, saya berpendapat bahwa pengalaman menonton ditingkatkan karena sekarang karya seni dapat diputar ulang, diperiksa secara menyeluruh dan dipelajari secara intensif, sesuai permintaan, oleh beragam audiens.

Perguruan tinggi harus mengajarkan aktivisme seni kepada siswa

Cara yang efektif untuk mulai memasyarakatkan aktivisme seni digital di kalangan pelajar dan anak muda adalah dengan memasukkannya ke dalam pendidikan tinggi.

Namun, di sebagian besar negara berkembang, seni saat ini masih merupakan program yang sangat terspesialisasi di perguruan tinggi. Gerakan aktivis, di sisi lain, seringkali hanya dipelajari di bawah fakultas yang mengajarkan ilmu-ilmu sosial atau humaniora.

Untuk melengkapi metodologi ilmiah yang digunakan di sebagian besar program ilmu alam dan ilmu sosial, universitas perlu memasukkan seni di setiap kurikulum departemen mereka sebagai bagian dari tradisi intelektual pendidikan tinggi.

King’s College London, misalnya, telah mengembangkan modul interdisipliner berjudul “Seni dan Aktivisme di Era Digital” untuk diterapkan di seluruh program studinya.

Seni dan Aktivisme Online di Tengah Pandemi

Universitas juga bekerja sama dengan seniman lokal dan memberikan hibah untuk proyek seni digital yang dapat diakses bahkan oleh mahasiswa di luar Fakultas Ilmu Budaya.

Jika kita ingin pendidikan tinggi memiliki dampak, siswa perlu belajar bagaimana menyerap pengalaman dari peristiwa yang terjadi di lingkungan mereka dan menyalurkannya ke dalam inisiatif yang bermakna. Aktivisme seni digital adalah cara yang bagus untuk membantu mereka melakukan ini.

Read more

Posts navigation

Older posts
Newer posts
https://illuminations-lighting.com/
https://www.crossstitchuk.com/ 
slot terbaru
demo slot
situs slot
slot gacor
idn poker
slot indonesia
premium303
premium303
https://www.geradordesenha.com/
https://arguard.org/
https://www.premium303.shop/
https://premium303.cymru/
https://www.1947london.com/
Learning can be so much fun if you know https://www.childrensmuseumsect.org/ where to go childrens museum sect this year
Welcome to my blog https://bloog.io/ The full version of this site and try hard refreshing this page to fix the error.
Stay and play at https://doubledicerv.com/ near the majestic Ruby Mountains, the Southfork Reservoir and the large northern gold mines
June 2025
M T W T F S S
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
30  
« May    

Categories

  • cowparadenewyork

Recent Posts

  • May 27, 2024 Eksplorasi Dunia Seni Digital Pameran Seni NFT New York City
  • May 27, 2024 Ekspresi Kreatif di Balik Karya Seni Staf Museum di New York
  • May 27, 2024 Seni Grafiti di Kereta Bawah Tanah New York
  • May 27, 2024 9 Aktivitas Jalan-Jalan Seru dan Gratis Kota New York
  • May 27, 2024 10 Museum Kesenian Terbaik di New York City
  • May 27, 2024 Lelang Karya Seni Muhammad Ali di Bonhams New York
  • May 27, 2024 Kembali Seperti Bocah di Museum Balon, New York
  • Feb 28, 2024 Satu Set Lengkap Cetakan Gunung Fuji Karya Hokusai Dilelang
  • Feb 28, 2024 Segini Biaya Kuliah di Juilliard School New York
  • Feb 28, 2024 Mengenal Juilliard School, Sekolah Seni di New York
  • Feb 28, 2024 New York Merayakan Hari AIDS Sedunia: Menghormati Perjuangan
  • Feb 28, 2024 Mengungkap Keindahan: 10 Galeri Seni Terbaik New York City
  • Feb 28, 2024 Segini Biaya Kuliah di Juilliard School New York
  • Feb 28, 2024 New York Film Academy, Almamaternya Adinia Wirasti AADC
  • Feb 28, 2024 Mengenal Lebih Dekat Juilliard School, Sekolah Peraih Oscar
  • Feb 28, 2024 New York peringati Hari AIDS Sedunia dengan berbagai acara
  • Feb 28, 2024 Museum di New York pamerkan karya seni yang dibuat stafnya
  • Jun 07, 2022 Peraturan Rumah Lelang Dicabut di New York Bagi Pasar Seni
  • Jun 24, 2021 Seniman Menggambarkan Budaya Protes yang Tumbuh di New York
  • Jun 24, 2021 Seni dan Aktivisme Online di Tengah Pandemi
  • Jun 24, 2021 Pameran Seni Frieze Memikat Orang Kaya ke New York
  • Jun 24, 2021 Naik Turunnya Knoedler, Galeri Seni Paling Terkenal di New York
  • Oct 19, 2020 Museum Malam NYC Yang Harus Anda Ketahui.
  • Sep 03, 2020 Pameran Seni Metropolitan Museum Of Art Saat ini

Tags

Museum Malam NYC yang Harus Diketahui Naik Turunnya Knoedler Galeri Seni Paling Terkenal di New York Pameran Seni Frieze Memikat Orang Kaya ke New York Pameran Seni Metropolitan Museum Of Art Saat ini Peraturan Rumah Lelang Dicabut di New York Bagi Pasar Seni Seni dan Aktivisme Online di Tengah Pandemi Seniman Menggambarkan Budaya Protes yang Tumbuh di New York

Archives

  • May 2024
  • February 2024
  • June 2022
  • June 2021
  • October 2020
  • September 2020
Proudly powered by WordPress | Theme: Esfahan by OptimaThemes.